Senin, 24 Mei 2010

DAKWAH PADA KELUARGA

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;...". (At-Tahriim: 6)
Hidayah itu datangnya adalah dari Allah Subhanahu wa Taala. Boleh jadi, anak mendapat hidayah lebih dahulu berbanding orang tua. Pergaulan dengan kawan-kawan di sekolah mahupun di universiti, mengenalkan sang anak kepada Islam, sehingga pemahaman dan wawasan agamanya melebihi orang tua. Jika tidak pandai mengelola hal ini, berkemungkinan akan timbul pertentangan antara anak dan orang tua.
Ada ikhwah yang ayah dan ibunya sudah dalam kondisi yang islami, tetapi ada pula ikhwah yang orang tuanya masih ammah(awam) dan sama sekali tidak faham tentang agama. Semuanya, tentu harus dikomunikasikan dengan baik, dengan berdialog dari hari ke hari. Seperti halnya kaderisasi(pembinaan) yang harus mengkader(membina) untuk mencetak generasi Rabbani, ada tahapan-tahapan. Ada proses. Perlu waktu.
Posisi kita dalam keluarga, terkadang juga mempengaruhi dawah kita. Bila kita anak sulung, dan memiliki adik-adik, terkadang suara kita lebih didengar. Lantas bagaimana bila kita anak bungsu, dan akhwat pula? Harus berdawah kepada yang lebih tua? Kakak-kakak? Di tengah lingkungan keluarga? Jangan sedih. Kedewasaan tidaklah diukur dari usia, tapi dari cara berfikirnya dan dari cara dia mengatasi masalah. Bukan begitu?
Berikut ini tips-tips yang boleh dilakukan untuk dawah keluarga. Kondisi setiap orang tua berbeza-beza, maka memang memerlukan analisa terlebih dahulu. Namun setidaknya ada point-point asas yang boleh kita terapkan bersama.
31 Tips Dawah Keluarga
1. Membantu orang tua
Bila tak ada pembantu, jangan malas untuk membantu orang tua. Karena ini kesempatan yang baik untuk pendekatan. Boleh dengan membantu mencuci pinggan, menyapu, menyiram, menyetrika, memasak, dan lain-lain.
2. Mendengarkan masalah dan beri penyelesaian yang Islami
Sabtu dan Minggu adalah waktu berkumpul keluarga. Banyak hal yang biasanya dibincangkan. Dan bila orang tua ada masalah, dengarkanlah masalah mereka dan beri penyelesaian yang Islami.
3. Disiplin saat menonton TV
Menonton TV jangan dianggap remeh. Apa jadinya bila aktivi kita ternyata masih suka menonton drama cinta, gossip dan lagu-lagu rock??? Selain tidak boleh dalam agama, pun akan menjadi penilaian tersendiri di mata orang tua. Anakku ini rupanya suka menonton cerita-cerita cinta (?)
4. Bangun pagi
Bangun lewat akan membawa gambaran yang kurang bagus. Apatah lagi aktivi, shalat subuh! ^ _ ^
5. Tersenyum
Selalu berwajah ceria, tidak masam, tentu akan membuat orang yang melihatnya pun menjadi ikut bahgia. Aktivi wajahnya tersenyum selalu. Kalaupun ada kesedihan, cukup sekadar simpan dalam hati.
6. Mendoakan di shalat malam
Meski kita berikhtiar siang dan malam, tetapi hidayah tetap hak Allah. Maka jangan lupa mendoakan mereka di setiap selesai shalat dan di setiap shalat malam kita.
7. Memberi buku Islam yang sesuai
Kalau kita lebih suka membaca Risalah Pergerakan, Perangkat-Perangkat Tarbiyah, tentu orang tua tidak sesuai dengan ini. Maka kita harus menyediakan buku-buku Islam yang sesuai pemahaman mereka. Misalnya untuk ibu, karena sudah ada keluarga, jadi yang lebih dominan dalam pemikirannya adalah tentang keluarga sakinah mawaddah warrahmah. Kita boleh membelikan buku ini. Atau bila kakak kita ternyata sebentar lagi akan menikah, kita boleh mencadangkan buku pernikahan islami, atau tips memilih menantu, misalnya.. ehm ehm
8. Perpustakaan Islam di rumah
Bilik kita penuh buku-buku, wawasan kita menjadi luas. Tetapi keluarga kita tidak. Maka keluarkan buku-buku itu dan letakkan juga di perpustakaan keluarga. Atau bila belum ada perpustakaannya, kita buat sendiri dengan mencari ruangan yang boleh dilihat oleh seluruh ahli keluarga.
9. Hiasi rumah dengan suasana Islami
Simbol-simbol Islam terkadang perlu karena pengkondisian lingkungan adalah sebahagian dari dawah. Kita boleh membeli kaligrafi Islam, atau kabah, dst. Dan mengurangkan adanya patung-patung dan sejenisnya. Tentu hal ini disampaikan secara bertahap kepada keluarga kita.
10. Memainkan tilawah atau nasyid di rumah
Mengenalkan keluarga dengan lagu-lagu yang Islami, sebagai jalan alternatif hiburan. Ar Ruhul Jadid mungkin terdengar enak di telinga kita, tapi bagi orang yang belum faham, belum tentu. Sesekali memutarkan tak mengapa, tapi jangan setiap hari. Cuba putar juga kaset-kaset slow yang disukai oleh orang yang sudah berusia, misalnya nasyid OPICK, Raihan atau Bimbo.
11. Memancing dengan ceramah subuh
Kebiasaan harus ditanamkan. Mulailah dari diri kita dahulu.Selesai shalat subuh, kita menonton ceramah subuh. Orang tua pun pasti menjadi pendengar. Setiap hari, biasakan. Maka Anda akan melihat bahawa orang tua akan menutup TV sendiri, demi menonton ceramah subuh. Dari ceramah subuh yang rutin tersebut, automatik tak ubahnya seperti pengisian harian.
12. Sabar
Sabar dalam berdawah. Jangan pernah kenal henti. Sabar dalam tingkah laku juga. Sabar dengan adik-adik jika ada, tahan kemarahan.
13. Memberi teladan
Makan dengan sederhana, tidak suka ikut ghibah bila orang tua kita berghibah, pakaian sederhana saja dan pastikan bilik tidur sentiasa kemas.
14 Ajak orang tua shalat berjamaah
Shalat berjamaah akan memberi efek yang luar biasa bagi hati. Dalam shalat ini, orang tua menjadi imam, sehingga hubungan orang tua dan anak akan kian menjadi erat karena Allah.
15. Menceritakan aktiviti di universiti
Bila kita ikut program sekolah, cubalah tunjukkan foto-foto, laporan universiti, dan VCD aktiviti universiti. Dengan ini, orang tua tak khawatir apabila ada waktu kita sering di luar rumah.
16. Membawa kawan-kawan bersilaturahim ke rumah
Sesekali, ajak kawan-kawan ke rumah untuk bersilaturahim dengan keluarga kita. Orang tua akan lebih tenang hatinya bila mengetahui bahwa anaknya bergaul dengan kawan-kawan yang baik akhlaknya.
17. Menjadi sumber ilmu
Wawasan kita juga harus luas. Misalnya ketika tengah ada masalah keluarga, tentang warisan misalnya. Nah, kita bisa memberikan penyelesaian tentang hukum waris dalam Islam. Pun hukum-hukum lainnya, seperti pernikahan, zakat, dan lain-lain.
18. Persiapan menikah
Menikah bagi ikhwah tentu ada adab-adabnya. Maka jauh-jauh hari kita harus rajin membincangkan pernikahan Islami ini agar orang tua tidak terkejut. Boleh dengan cara menceritakan walimah Islami yang kita kunjungi atau bahkan mengajak mereka ke walimahan yang Islami. Pun kenalkanla apa itu ikhwan, akhwat.
19. Memperbanyak tilawah di rumah
Rumah yang banyak dibaca tilawah di dalamnya, niscaya akan membawa ketenangan dan keberkahan di dalam rumah.
20. Ramai sedikit tak mengapa
Apa maksudnya? Iya, misalnya ada isu-isu tentang teroris, perjuangan Palestin, dan lain-lain. Kita jadikan tema ini menjadi bahan pembicaraan dan jelaskan dari sudut pandang Islam. Karena tak jarang, keluarga kita juga termakan ghazwul fikri ini.
21. Membeli majalah Islam
Media yang ada di rumah, boleh kita meriahkan dengan majalah-majalah Islam. Ada majalah MAJALAHi, AL-ISLAM,SOLEHA,ANAMUSLIM, dll.
22. Kenalkan dengan yang sebaya
Orang tua juga memerlukan komuniti yang sebaya dengannya. Tidak beza jauh dengan kita saat di universiti, yang kita lebih selesa bila berbual dengan teman sebaya. Maka kita cari tetangga ataupun keluarga yang faham Islam dan kenalkan dengan orang tua. Kita gabungkan dengan mereka dalam dawah. Kakak dan adik kita pun demikian, kenalkan mereka dengan ikhwah di lingkungan mereka. Titip menitip tarbiyah antara ikhwah wa akhwat, sudah menjadi hal yang lumrah.
23. Lemah Lembut
Berdawah harus dengan lemah lembut. Karena boleh jadi hidayah itu tidak langsung turun, tetapi memerlukan proses.
24. Berdikari, dewasa, dan tidak bermasalah.
Kedewasaan bukanlah diukur dari usia. Karena sampai bilapun kita masih boleh bermanja-manja dengan orang tua. Yang terpenting, jangan sampai kita menjadi anak yang bermasalah.
25. Musholla(tempat solat) di rumah
Bila di rumah belum ada musholla, padahal ada ruang yang kosong, maka kita ajukan cadangan untuk membangun musholla di rumah.
26. Mengajak ikut Al Quran di dalam telefon
Orang tua sibuk bekerja? Kakak sibuk kuliah? Ajaklah untuk bergabung dengan software Al Quran dalam telefon bimbit sehingga dawah itu dapat tersampaikan dimana saja dan tanpa ada had masa.
27. Kirim artikel Islam melalui email
Selain itu, ada pula email-email Islam yang boleh kita kirimkan kepada orang tua, adik, dan kakak kita.
28. Alat-alat elektronik yang Islami
Komputer dan HP(telefon bimbit), boleh kita memasukkan hal yang berkaitan Islam, nasyid, properties Islam, dll.
29. Minta pendapatnya
Meminta pendapat orang tua adalah bentuk wujud hormat kita kepada mereka. Karena dengan demikian, orang tua akan merasa dihargai kedudukannya.
30. Cari pasangan yang boleh berdawah pula
Selama ini kita berdawah sendiri. Nah, bila akan dan sudah menikah, carilah pasangan yang sekiranya dapat diajak berdawah pula dengan keluarga kita. Maka dawah bisa menjadi kuat, dua kali lipat!
31. Mampu mencari nafkah
Untuk ikhwan, setelah habis SPM ada baiknya berpenghasilan(bekerja) meskipun sedikit. Untuk akhwat, bila belum berpenghasilan, jangan banyak meminta ini itu kepada orang tua. Meski orang tua kita mampu, bukankah kesederhanaan juga bagian dari perintah agama?
Jika semua tips di atas sudah kita lakukan, maka bersabarlah karena hidayah itu datangnya dari Allah Subhanahu wa Taala dan ingat, Dia menilai proses, bukan hasil. Selamat berjuang ikhwah fillah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar